Rabu, 14 November 2012

MASJID RAYA BAITURRAHMAN

Mesjid ini Merupakan saksi bisu sejarah Aceh,terletak di Pusat kota Banda Aceh dan merupakan kebanggaan masyarakat Aceh. Mesjid Raya Baiturrahman adalah simbol religius, keberanian, dan Nasionalisme rakyat Aceh. Mesjid ini dibangun pada masa Sultan iskandar Muda (1607-1636), dan merupakan pusat pendidikan ilmu agama di Nusantara. Pada saat itu banyak pelajar dari Nusantara, bahkan dari Arab, Turki, India dan PArisyang datang ke Aceh untuk menuntut Ilmu Agama.
Mesjid ini erupakan markas pertahanan rakyat Aceh ketika berperang dengan Belanda (1873-1904). Pada Saat terjadinya perang Aceh pada tahun 1873, mensjid ini di bakar habis oleh Tentara Belanda, pada saat itu Mayjen Khohler tewas tertembak di dahi oleh pasukan Aceh di pekarangan Mesjid Raya untuk mengenang peristiwa tersebut, di bangun sebuah monumen kecil di depan sebelah kiri mesjid Raya, tepatnya di bawah pohon ketapang. Enam tahun kemudian, untuk mredam kemarahan Rakyat Aceh pihak belanda melalui Gubernur Jenderal Van Lansnerge membangun kembali mesjid  Raya ini  dengan peletakan batu pertama pada tahun 1879 hingga saat ini menjid raya tlah mengalamai Lima kali renovasi dan perluasan (1879-1993).
Mesjid ini merupakan salah satu mesjid terindah di indonesia yang memiliki Tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berantai marmer buatan Itali, Luasnya mencapai 4.760 m2dan trasa sejuk apabila berada di dalam ruangan mesjid ini dapat menampung hingga 9.000 Jama'ah. Dihalaman depan mesjid terdapat sebuah kolam besar, rerumputan yang tertata rapi dengan tanaman hias dan pohon kelapa yang tumbuh diatasnya.

MUSEUM TSUNAMI 

Museum Tsunami Aceh di bangun di Pusat Kota Banda Aceh adapun fungsi Meseum tsunami Aceh ini adalah:
Sebagai Objek sejarah dimana museum tsunami akan Menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami
Sebagai Simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana Tsunami
Sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi Tsunami.
Untuk mengingatkan bahaya bencana gempa Tsunami yang telah mengancam wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan indonesia terletak di "cincin Api" Pasifik, sabuk gunung Merapi dan jalur yang mengelilingi basin Pasifik. Wilayah cincin api merupakan daerah yang sering di terjang gempa Bumi yang dapat memicu tsunami.



KUBURAN MASSAL ULEE LHEUE
Situs wisata ini terlatak di Jalan Sultan iskandar Muda, Jalan menuju pelabuhan Ulee Lheue dan Sebelum Tsunami lokasi ini merupakan Rumah sakit umum Meuraxa, Namun ketika Tsunami melanda Kota Banda Aceh Rumah Sakit tersebut rusak parah dan halamannya dijadikan pemakaman massal bagi korban Tsunami sedangkan untuk rumah sakit meuraxa sendiri dirlokasi ke Desa mibo Kecamatan Banda Raya kota Banda Aceh.

PLTD APUNG

Monumen kapal PLTD Apung memiliki Luas Lahan + 2Ha, berlokasi di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan jaya Baru. Monumen ini di miliki oleh pemerintah Kota Banda Aceh, di peruntukan untuk kawasan Wisata.Kapal besar di tengah kampung ini trdampar 4 KM dari Pesisir Pantai, Mendapatkan gambaran betapa dahsyatnya Tsunami tersebut.Di sebelah Kiri PLTD Apung ini sekarang telah selesai di bangun monumen edukasi Tsunami yang berisi catatan sejarah dan Foto-foto tentang Tsunami.
KAPAL DI ATAS RUMAH

Situs ini tetap dipertahankan oleh pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang musibah Tsunami yang melanda Kota Banda Aceh Pada tanggal 26 DSesember 2004 sebuah kapal yang terbawa gelombang tsunami di perumahan penduduk kawasan gampong Lampulo kecamatan Kuta Alam


BLANG PADANG

Blang padang adalah lapangan yang sering digunakan untuk olah raga oleh masyarakat Banda Aceh. Selain monumen Pesawat RI-1 ada juga monumen "Thanks to The World" yang berbentuk menyerupai gelombang laut, monumen ini merupakan monumen yang akan mengengatkan Kita akan peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dan juga bentuk ucapan terimakasih kepada Negara-negara yang telah memberi bantuan kepada Aceh.

Pesawat RI-1
Monumen "Thansk To The World" park

MAKAM SULTAN ISKANDAR MUDA

Sultan Iskandar Muda merupakan tokoh penting sejarah Aceh. Aceh pernah mengalami masa kejayaan, kala Sultan memerintah kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1607-1636 ia Mampu menempatkan kerajaan islam Aceh di peringkat kelima di antara kerajaan terbesar Islam di Dunia pada abad ke -16. Saat itu banda Aceh yang merupakan pusat krajaan Aceh, menjadi kawasan Bandar perniagaan yang ramai karena berhubungan dagang dengan dunia International, terutama kawasan Nusantara di mana selat malaka merupakan jalur Lalu Lintas pelayaran Kapal-kapal niaga asing untuk mengangkut hasil bumi Asia ke Eropa. Beliau bisa bertindak Adil,Bahkan terhadap anak kandungnya. dikaisahkan Sultan memiliki 2 Orang Putera/puteri salah satunya bernama Meurah Pupok (Pocut) yang gemar pacuan kuda>Tetapi buruk laku Meurah, dia tertangkap basah sedang berselingkuh dengan istri Orang. yang menangkap sang suami, dirumahnya sendiri Pula. sang suami mencabut rencong,ditusukkannya ke tubuh sang istri yang serong. sang suami kmudian melaporkan langsung kepada Sultan dan setelah itu di depan Rajanya sang suami kemudian berharakiri (bunuh Diri) sultan, yang oleh rakyatnya dihormati sebagai raja bijaksana dan Adil, jadi berang. meurah Pupok disusulnya di gelanggang pacuan kuda dan di pancungnya(bunuh) sendiri di depan umum, maka Timbullah ucapan kebanggan Orang Aceh : "Adat Po Temeuruhoom, Hukom bak Syaih Kuala." " adat dipelihara Sultan Iskandar Muda sedang pelaksanaan hukum atau agama di bawah pertimbangan Syaih Kuala."

GUNONGAN 
Gunongan merupakan simbol dan kekuatan cinta Sultan Iskandar Muda kepada Permaisurinya yang cantik jelita, Putri Phang (Putroe Phang) yang berasal dari Pahang, Malaysia. Alkisaj, Putroe Phang sering merasa ksepian di tengah kesibukan sang suami sebagai kepala pemerintahan. ia selalu teringat dengan kampung halamannya di Pahang. sang suami memahami kegundahan permaisurinya. Untuk membahagiakannya sang permaisuri, ia membangun sebuah gunung kecil(Gunongan) sebagai miniatur perbukitan yang mengelilingi istana Putroe Phang di Pahang. Setelah Gunongan selesai dibangun, betapa bahagianya sang permaisuri. Hari-harinya banyak dihabiskan dengan Bermain bersama dayang-dayang di sekitar Gunongan, sambil memanjatinya. Gunongan terletak di Jalan Teuku Umara berhadapan dengan lokasi perkuburan serdadu Belanda(kerkoff). Bangunan ini didirikan pada masa pmerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) Pada Abad ke -17. Bangunan Gunongan tidak terlalu besar, persegi enam, benbentuk seperti bunga dan bertingkat Tiga dengan tingkat utamanya sebuah mahkota tiang yang berdiri tegak. Pada dindingnya ada sebuah puntu masuk berukuran rendah yang selalu dalam kadaan terkunci. dari lorong pintu itu ada sebuah tangga menuju ke tingkat Tiga Gunongan.
PINTO KHOP PUTROE PHANG

Pinto Khop di bangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Pinto Khop merupakan pintu penghubungan antara istana dan taman Putroe Phang. Pintu Khop ini merupakan ini merupakan pintu gerbang berbentuk Kubah, setelah lelah berenang, letaknya tidak jauh dari Gunongan, disanalah dayang-dayang membasuh rambut sang permaisuri. Disana juga terdapat kolam untuk sang permaisuri mandi Bunga. Ditempat itu Pula oleh Sultan dibangun sebuah perpustakaan dan menjadi tempat sang permaisuri dan Sultan menghabiskan waktu sambil membaca Buku seleppas berenang, Keramas dan mandi Bunga.


KERKHOF

Kerkhof berasal dari Bahasa Belanda yang Berarti kuburan, sedangkan Peutjoet atau asal kata dari Pocut(Putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda yang dihukum oleh Ayahnya sendiri  (Sultan Iskandar Muda) karena melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah-tengah kuburan Ini. pada relief dinding gerbang makam tertulis Nama-nama serdadu Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat Aceh (Setiap relief ada 30 nama); daerah pertempuran, seperti Sigli, Moekim,Tjot Basetoel, Lambari en Teunom, Kandang, Toeanko,Lambesoi, Koewala, Tjot Rang-Pajoe, Lepong Ara, Oleh karang Dango dan Samalanga); dan tahun meninggal para serdadu (1873-1910. Sekitar 22000 tentara Belanda termasuk 4 jenderalnya sejak tahun 1883 sehingga 1940-an dikuburkan disini. diantara para serdadu Belanda tersebut ada beberapa nama prajurit Marsose yang Berasal dri Ambon, Manado dan Jawa. para prajurit Marsose yang berasal dari jawa di tandai dengan identitas IF (Inlander Fuselier di belakang namanya, prajurit dari ambon ditantai AMB, Prajurit Manado ditandai dengan MBND dan serdadu Belanda ditandai dengan EF/F.


MAKAM KANDAN XII

Komplek Makam kandang XII yang trletak di Kelurahan Keuraton Kec. Baiturahman disisi Barat Pendopo Gubernur NAD, Luasnya sekitar 214M2 mulai di pugar oleh pemerintah melalui Proyek Purbakala tahun 1978M. Sultan Aceh yang dimakamkan antara lain Sultan Ali Mughayat Syah memerintah antara tahun 1514-1530 yang Berhasil mengusir portugis di selat Malaka yang hendak menyerang wilyah kekuasaan Aceh, Kerajaan Aru ( Sumatera Timur), Pasai, Pedir dan Daya hingga ke barus (pancur) Tapanuli Tengah.
PESAWAT RI 1

Pesawat Seulawah yang dikenal RI-1 dan RI-2 merupakan bukti nyata dukungan yang diberikan masyarakata Aceh dalam proses perjalanan Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaanya, pesawat Seulawah yang Menjadi cikal bakal Maskapai Garuda Indonsia Airways disumbangkan melalui pengumpulan harta pribadi masyarakat saudagar Aceh sehingga presiden Soekarno menyebut "Daerah Aceh Adalah Daerah Modal bagi Republik Indonesia,dan melalui perjuangan rakyat Aceh seluruh Wilayah Republik Indonesia dapat direbut kembali". Pesawat Seulawah dibeli dengan harga US$120.000 dengan Kurs pada saat Itu atau Kira-Kira 25 Kg Emas dan untuk mengenang jasa Masyarakat Aceh tersebut maka Dibuat replika pesawat Seulawah yang berada di Lapangan Blang padang kecamatan Baiturrahman Banda Aceh.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan...jika anda ingin Berkomentar